Sejarah freestyle Basket Indonesia berawal dengan team yang bernama Nike Freestyle yang sekarang menjadi Freestyle Indonesia (FSI). FSI memiliki 5 anggota pada tahap awal yaitu, Hirdani (D’Rocks), Bayu Radityo (Lunatic), Mohammad Herdian (Herdi’o'flo), ** (Black) & ** (Mr.Spin). Maaf yg namanya diganti ** saya lupa nama aslinya. Maaf ya..hehe. Ini mulai berjalan di tahun 2001. Mereka melakukan show di berbagai tempat & berusaha agar masyarakat Indonesia mengetahui bahwa di Freestyle basket itu ada.

Di tahun berikutnya tepatnya pada tahun 2002 lahir komunitas streetball pertama di Indonesia (Bandung). Yang mendirikannya tak lain 2 PENTOLAN STREETBALL INDONESIA yaitu Richard (INSANE) & Bayu (LUNATIC). Mereka membuat komunitas yang bernama FUTURE. Tak butuh waktu lama sebelum Anwar (Hyperdrive), Ijal (Nightmare), Gobel (Trickz), Abah (Matrix), Yogi (Bull) dan beberapa kawan2 lain bertekad untuk menyebar luaskan streetball di seluruh Indonesia. Saya pun sempat merasakan bermain bersama meraka.Future dulu biasa bermain setiap hari Rabu di Saparua Park pukul 9 malam. Saya ingat setiap minggu melihat puluhan bahkan mendekati 100 orang hanya untuk melihat mereka beraksi khususnya Lunatic & Insane. Karena memang sampai saat ini mereka berdua belum ada tandingannya..the LIVING LEGENDS.
2003 pun tiba & tindakan dua Living Legends kita merubah streetball di Indonesia untuk selamanya. 2003 is the REVOLUTION of Indonesian streetball.
Insane bergabung dengan FSI. Perkembangan FSI pun langsung berubah drastis. Disana Insane berganbung dengan D’Rocks, Herdi’o'flo beserta generasi baru FSI : Spinman (Nyong), Bodymover (Subhan), Brother J (Baswan), Spinboy (Rico) & A-real.
Mereka merupakan Harlem Globttoters versi Indonesia.
Lunatic pun mempunyai Impian akan menghadirkan Team Streetball & Freestyle yang professional di Indonesia layaknya team AND1 yang kita sering kita lihat di VCD & Internet. Pada akhir tahun 2003 lahirlah Ball Star Indonesia. Konsep Lunatic ini banyak dibantu oleh Yogi (Bull). Lunatic & Yogi tidak langsung mengumpulkan pemain2. Mereka mematangkan konsep & strategi agar Ball Star Indonesia dapat terlihat BLING-BLING (mewah) & exclusive dengan modal otak, tenaga dan jualan baju (ballers) & sepatu (koleksi Lunatic). Akhirnya bergabunglah Tricks (Gobel), Nightmare (Ijal), U-turn (Gala), Iceman (Willa) & Skinny (Aci).
Dengan team yang memiliki management yang terbilang solid Ball Star Indonesia berhasil mewujudkan impiannya dengan Tour keliling Indonesia seperti AND1.
1 tahun kemudian Insane kembali bergabung dengan Hyperdrive & kawan2 di Future. Programpun mulai di susun oleh mereka hingga kini Future memiliki sekolah basket & merchendise Future.
Walaupun FSI kini jarang sekali terlihat namun kita tak boleh melupakan & harus mengingatkan bahkan menceritakan keberadaan mereka kepada generasi baru streetball di Indonesia.
Beda hal dengan Future Bandung & Ball Star Indonesia yang menurut saya mereka kini tetap yang terbaik di Indonesia.
Jadi intinya kami generasi muda Streetball di Indonesia ingin berterima kasi kepada Freestyle Indonesia, Future Bandung & Ball Star Indonesia atas segala yang kami rasakan di dunia streetball & freestyle di Indonesia.
Dan saya pribadi ingin sangat bertrima kasih kepada The 3 Musketeers (hihihi) Hirdani a.k.a D’Rocks, Richard Latunusa a.k.a Insane & Bayu Radityo a.k.a Lunatic atas dedikasinya terhadap Freestyle & Streetball. Big Respect.
Sekiranya sekian rangkuman saya tentang sejarah Freestyle & Steetball di Indonesia.